PT PLN (Persero) mencatat potensi energi baru terbarukan (EBT) di Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 102,74 megawatt (MW).
Potensi EBT tersebut terdiri dari berbagai macam sumber, yaitu mikrohrido dan air (PLTMH dan PLTA), bayu atau angin (PLTB), tenaga surya (PLTS), biomassa (PLTBm) dan juga arus laut (PLTAL).
Setidaknya, sebanyak 19,2% potensi EBT di NTB masih didominasi oleh PLTMH, yaitu sebesar 19,74 MW. Adapun, potensi pengembangan EBT yang lain adalah PLTA sebesar 18 MW, PLTB 15 MW, PLTS 10 MW, PLTAL 20 MW, dan PLTBm dengan potensi sebesar 20 MW.
Dari total potensi tersebut, sebesar 61,38 MW berada di Pulau Sumbawa, 21,36 MW di Pulau Lombok, dan 10 MW masing-masing berada di Selat Lombok dan Selat Alas.
Saat ini, penggunaan EBT di NTB sebesar 39,55 MW, yang memanfaatkan dua jenis sumber daya alam, yaitu tenaga air dan surya. Sementara, komposisi bauran energi untuk EBT adalah PLTMH 17,23 MW dan PLTS 22,32 MW. Totalnya sebesar 39,55 MW dari total daya mampu pembangkit sebesar 284 MW.
PLN mengakui bahwa proses pengembangan EBT ini masih cukup panjang. PLN terus melakukan beberapa kajian, misalnya terkait kelayakan operasi yakni bagaimana dampak dari pengoperasian EBT tersebut ke sistem kelistrikan yang telah beroperasi saat ini.
(Baca Selengkapnya: Potensi Panas Bumi Sumatera Terbesar Nasional, 94% Belum Digarap)