Banyak Dipesan untuk WFH, Pendapatan Airbnb Naik 67%

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Monavia Ayu Rizaty 17/02/2022 12:50 WIB
Pendapatan Airbnb (Q1 2020-Q3 2021)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Startup penyedia layanan penyewaan properti daring Airbnb merupakan salah satu perusahaan yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19.

Menurut data lansiran businessofapps.com, di awal masa pandemi Airbnb masih mampu meraup pendapatan sebesar US$842 juta pada kuartal I-2020.

Namun, seiring dengan meningkatnya gelombang penularan dan pemberlakuan lockdown di berbagai negara, pendapatan Airbnb turun 60,2% menjadi US$335 juta pada kuartal II-2020.

Airbnb kemudian mulai pulih sepanjang kuartal III-2020 sampai kuartal II-2021 dengan pendapatan di kisaran US$859 juta sampai US$1,3 miliar.

Bahkan pada kuartal III-2021 pendapatannya berhasil naik lagi hingga mencapai US$2,24 miliar. Capaian ini tumbuh 67,56% dibandingkan kuartal sebelumnya, serta naik 66,7% jika dibandingkan kuartal yang sama tahun 2020.

Airbnb Banyak Dipesan untuk WFH

Berdasarkan data lansiran businessofapps.com, peningkatan pendapatan Airbnb didorong oleh tingginya reservasi kamar dari kalangan pekerja yang ingin melakukan work from home (WFH) atau kerja jarak jauh dari tempat berbeda.

Airbnb juga memperkirakan prospek bisnisnya akan semakin cerah, seiring dengan gencarnya program vaksinasi Covid-19 di banyak negara.

Airbnb telah melakukan penawaran umum perdana (IPO) sejak 2020. Saat ini kapitalisasi pasarnya sudah melebihi kapitalisasi gabungan hotel-hotel besar seperti Marriott International, Hilton Worlwide, dan Hyatt Hotels.

(Baca Juga: Daftar Negara Paling Sering Belanja Online, Indonesia Peringkat ke-5)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua