10 Negara dengan Polusi Terburuk di Dunia Tahun 2022

Demografi
1
Vika Azkiya Dihni 15/02/2022 11:40 WIB
10 Negara dengan Tingkat Polusi Terburuk di Dunia (2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Situs data global Numbeo baru saja merilis Pollution Index by Country 2022. Indeks ini mengukur tingkat polusi udara dan air di negara-negara dunia.

Indeks polusi yang dirilis Numbeo menggabungkan data dari World Health Organization (WHO) dan beberapa institusi lain yang terkait. Semakin tinggi angka indeksnya, semakin tercemar udara dan air di negara tersebut.

Dari 115 negara yang terdaftar, Kamerun menempati urutan pertama negara paling tercemar dengan skor indeks polusi sebesar 93,08.

Kualitas udara di Kamerun dinilai sangat buruk karena memiliki konsentrasi rata-rata tahunan PM2.5 mencapai 73 g/m3. Angka ini jauh melampaui standar udara bersih WHO yang memiliki ambang batas PM2.5 10 g/m3. 

Posisi kedua diduduki oleh Mongolia dengan skor indeks 92,04. Tingkat polusi di negara yang beribukota Ulan Bator ini dilaporkan sangat tinggi akibat emisi industri, asap knalpot, dan bahan kimia yang bertebaran di udara.

Kemudian Myanmar menempati posisi ketiga dengan skor indeks 89,61. Menurut laporan Bank Dunia, Myanmar mengalami peningkatan polusi udara yang sangat tinggi khususnya di kawasan perkotaan. Polusi tercatat meningkat sejak 2011, saat mulai terjadi peningkatan urbanisasi ke kota-kota besar.

Polusi udara di Myanmar juga diperkirakan telah menyebabkan lebih dari 45.000 kematian pada 2017. Pencemaran di negara ini tercatat lebih tinggi daripada negara-negara tetangganya, hingga mencapai dua kali lipat rata-rata tingkat polusi di Asia Tenggara.

Berikut daftar 10 negara dengan polusi terburuk di dunia berdasarkan indeks polusi 2022:

1. Kamerun: 93,08

2. Mongolia: 92,04

3. Myanmar: 89,61

4. Lebanon: 89,27

5. Ghana: 88,98

6. Nigeria: 88,32

7. Afghanistan: 86,83

8. Vietnam: 85,52

9. Monaco: 85,25

10. Bangladesh: 84,99

(Baca Juga: Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia Meningkat pada 2021)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua