Cadangan Devisa Turun US$ 1 Miliar pada Desember 2021 untuk Bayar Utang

Moneter
1
Vika Azkiya Dihni 10/01/2022 10:00 WIB
Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Cadangan Devisa Indonesia pada Desember 2021 turun tipis 0,7% menjadi US$ 144,9 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 145,9 miliar. Bank Indonesia (BI) mencatat, penurunan ini dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Posisi cadangan devisa sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah dua bulan berturut-turut pada Agustus-September 2021 mencapai US$ 146,9 miliar. Namun, cadangan devisa mulai turun pada Oktober akibat pembayaran utang luar negeri.

Cadangan devisa kemudian naik lagi pada November dengan penambahan sekitar US$ 400 juta. Lalu, nilainya kembali menurun pada Desember 2021. Meski menurun, Bank Sentral menilai posisi cadangan devisa ini masih tetap tinggi.

Posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2021 setara dengan pembiayaan 8 bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, posisi cadangan devisa berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal. Cadangan devisa Indonesia juga dinilai mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Bank sentral memandang cadangan devisa akan tetap memadai ke depannya. Hal itu akan didukung pula oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

(Baca: Amerika Serikat, Negara Anggota G20 dengan Cadangan Emas Bank Sentral Terbanyak)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua