Nilai Ekspor Karet Remah Turun 14,7% pada 2020

Perdagangan
1
Vika Azkiya Dihni 24/11/2021 12:20 WIB
Nilai dan Volume Ekspor Karet Remah Indonesia (2016-2020)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor karet remah dari Indonesia mencapai US$ 2,9 miliar. Nilainya turun 14,7% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 3,4 miliar.

Nilai ekspor karet remah sempat meningkat 56,25% pada 2017 mencapai US$ 5 miliar, namun nilainya merosot pada 2018 hingga 2020.

Pola yang sama juga terjadi pada volume ekspornya. Volume ekspor karet remah sempat meningkat 16% pada 2017 mencapai 2,9 juta ton, namun volumenya turun sejak 2018 hingga 2020 menjadi sebesar 2,2 juta ton.

Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama ekspor karet remah Indonesia. Nilai ekspor karet remah ke negara tersebut mencapai US$ 589,6 juta dengan volume 439,3 ribu ton pada 2020.

Jepang berada di posisi kedua dengan nilai ekspor karet remah mencapai US$ 514,1 juta pada tahun lalu. Setelahnya ada Tiongkok dan India dengan nilai ekspor karet remah masing-masing sebesar US$ 378,7 juta dan US$ 230,7 juta.

Ekspor karet remah dari Indonesia ke Korea Selatan senilai US$ 189,5 juta. Sementara, nilai ekspor karet remah ke Brasil mencapai US$ 80,2 juta.

Sebagai informasi, karet remah merupakan karet alam yang diolah secara khusus sehingga mutunya terjamin secara teknis. Pemerintah dan pelaku industri karet menargetkan ekspor karet dan barang dari karet mencapai US$ 6,3-7,3 miliar pada 2021.

Sementara, kendala juga dihadapi oleh eksportir dalam melakukan kegiatan ekspornya, antara lain kebijakan penghapusan tarif listrik puncak (kasus di Kalimantan Selatan), tingginya biaya pengapalan (freight cost), dan program replanting jangka panjang perkebunan karet alam rakyat untuk keberlanjutan bahan baku industri. Kementerian Perdagangan mencatat kendala-kendala tersebut akan dibahas lebih lanjut.

(Baca: Nilai Ekspor Telur Unggas RI Turun Jadi US$ 1,30 Miliar pada 2020)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua