Impor barang dan jasa Indonesia pada 2018 tumbuh lebih besar dibandingkan ekspor barang dan jasa. Ini yang menjadi salah satu pemicu transaksi berjalan mengalami defisit lebih dari US$ 31 miliar.
Berdasarkan data Bank Dunia, impor barang dan jasa tahun lalu tumbuh 18,06% menjadi US$ 229,86 miliar dibandingkan 2017 yang sebesar US$ 194,7 miliar. Sementara itu, ekspor barang dan jasa hanya tumbuh 6,59% menjadi US$ 218,5 miliar dibandingkan tahun sebelumnya US$ 204,99 miliar. Seperti terlihat pada grafik, ekspor/impor barang dan jasa mencatat pertumbuhan dalam dua tahun terakhir.
(Baca Databoks: Di ASEAN, Ekspor Barang dan Jasa Indonesia Urutan Kelima)