Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot semakin melemah pada akhir pekan. Pada Jumat (2/8), rupiah terkoreksi 0,45% ke level Rp 14.180 per dolar AS. Bank Indonesia (BI) menyebutkan pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait adanya rencana kenaikan tarif impor kepada Tiongkok memicu gejolak pasar. Hal ini berdampak kepada semakin melemahnya nilai rupiah.
Pelemahan rupiah pertama kali terjadi pada awal Agustus setelah Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), Jerome Powell menyatakan tidak akan menurunkan suku bunga acuannya secara agresif. Keputusan ini mengecewakan pelaku pasar yang berharup penurunan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Juli lalu akan berlanjut di semester II 2019. Rupiah pun terkoreksi 0,71% ke level Rp 14.166 per dolar AS, Kamis (1/8). Selama sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terkoreksi 1,14%.
(Baca Databoks: Jelang Keputusan The Fed, Rupiah Melemah)