Greenpeace Proyeksikan Ada 5.260 Kematian Dini Akibat Polusi Udara dari PLTU

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Dwi Hadya Jayani 30/11/-0001 00:00 WIB
Proyeksi Kematian Dini yang Disebabkan Emisi dari PLTU
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Polusi udara Jakarta yang mencapai level terburuk di antara kota-kota lain di dunia menjadi perhatian masyarakat akhir-akhir ini. Berdasarkan riset Greenpeace "Jakarta's Silent Killer" pada 2017, delapan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) disebut menyumbang polutan beracun di wilayah Jabodetabek.

Greenpeace menggunakan sistem permodelan atmosfer canggih yang dikembangkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat untuk memproyeksikan dampak kualitas udara dan kesehatan akibat PLTU yang berlokasi di sekitar Kota Jakarta. Riset tersebut menunjukkan dampak dari PLTU yang beroperasi mengakibatkan kematian dini yang diproyeksikan mencapai 3.330 kematian akibat paparan PM2.5 dan 1.940 kematian dini dari nitrogen dioksida atau N02. Selain itu paparan PM2.5 juga dapat mengakibatkan kelahiran dengan berat rendah yang diproyeksikan sebanyak 1.690 kelahiran dan pravelansi asma pada anak sebanyak 8.070 kasus.

Sebagai informasi, PM2.5 merupakan partikel mikroskopis yang dihasilkan dari semua jenis pembakaran. Adapun N02 merupakan senyawa yang dibentuk oleh proses oksidasi NO di atmosfer. N02 berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan radang saluran pernapasan akut.

(Baca Databoks: Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia)

Editor : Hari Widowati
Data Populer
Lihat Semua