Impor barang-barang dari Tiongkok sepanjang 2018 meningkat 27,32% menjadi US$ 45,54 miliar. Volume impor barang dari negara tersebut juga tumbuh 8,02% menjadi 23,19 juta ton.
Impor dari Negeri Tirai Bambu tersebut didominasi oleh barang dengan jenis pesawat telekomunikasi dan bagian-bagiannya dengan nilai US$ 4,99 miliar (Rp 70 trilliun) atau sekitar 11% dari total impor. Kemudian diikuti mesin otomatis pengolah di urutan kedua senilai US$ 1,65 miliar dan di posisi ketiga adalah alat listrik lainnya sebesar US$ 1,1 miliar.
Sementara berdasarkan pertumbuhannya, impor barang jenis lembaran dan paduan baja mencatat kenaikan tertinggi, yakni lebih dari 80% menjadi US$ 992,9 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di urutan kedua, impor pesawat telekomunikasi tumbuh 23,36% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
(Baca Databoks: Impor Besi dan Baja Menjadi Salah Satu Pemicu Melebarnya Defisit Perdagangan Indonesia)