Meksipun Suku Bunga Turun, Investasi di Indonesia Tetap Menarik

Keuangan Non Bank
26/09/2017 18:27 WIB
Suku Bunga dan Inflasi Negara-Negara Asia (Sep 2017)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Suku bunga acuan Bank Indonesia BI 7-day Reserve Repo Rate kembali diturunkan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen pekan lalu. Ini merupakan penurunan yang kedua kedua secara beruntun setelah pada Rapat Dewan Gubernur Agustus lalu juga dipangkas 25 bps.

Meskipun BI telah memangkas suku bunga patokannya ke level terendah sepanjang sejarah, tapi investasi di Indonesia tetap menarik bagi investor. Hal ini dapat dilihat dari selisih antara suku bunga dengan inflasi. Suku bunga acuan Indonesia 4,25 persen sementara inflasi 3,82 persen (YoY). Artinya masih ada selisih bunga positif sebesar 43 bps terhadap inflasi. Dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya seperti Filipina, Malaysia, maupun Korea Selatan yang telah mencatat selisih bunga negatif karena inflasi lebih tinggi dari suku bunga acuannya. Adapun negara yang memiliki selisih terbesar antara suku bunga dan inflasi adalah Vietnam, yakni mencapai 2,9 persen.

Ekonomi yang masih tumbuh di atas 5 persen dan Indonesia yang telah masuk level investasi membuat para manager investasi tetap memarkirkan dananya di pasar uang domestik. Alhasil, sepanjang 2017 indeks komposit obligasi Indonesia naik 10,74 persen ke posisi 328,419 dan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia juga tumbuh 10,71 persen ke 5.863,96. Demikian pula nilai tukar rupiah juga menguat 0,65 persen menjadi Rp 13.348 per dolar Amerika Serikat.

Data Populer
Lihat Semua