Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia sepanjang semester 2017 berhasil menguat 9,8 persen ke level tertingginya sepanjang sejarah di 5.818 dari posisi 30 Desember 2016. Kenaikan IHSG ini mampu mengalahkan indeks bursa Amerika Serikat, Dow Jones yang hanya naik 8,34 persen maupun bursa Asia seperti bursa Malaysia (8,18 persen) dan bursa Tokyo (5,53 persen).
Ekonomi yang tumbuh sekitar 5 persen, nilai tukar rupiah yang relatif stabil di Rp 13.000 per dolar AS, serta masuknya Indonesia ke level layak investasi kembali memicu masuknya aliran dana asing ke bursa Jakarta membuat IHSG berhasil mencatat rekor tertinggi baru menjelang libur panjang Lebaran. Berdasarkan data Bloomberg, aliran dana asing ke bursa domestik mencapai US$ 1,46 miliar sementara ke pasar obligasi senilai US$ 7,36 miliar.
Namun, kenaikan IHSG kalah dari bursa Hong Kong yang mampu menguat 17,5 persen maupun bursa Seoul juga menguat 16,65 persen. Penguatan bursa Jakarta juga di bawah bursa Filipina yang mencatat kenaikan 14,93 persen dan bursa Singapura yang naik 11,73 persen. Masuknya aliran dana asing serta ekonomi yang tumbuh lebih baik dibandingkan kawasan lainnya membuat bursa Asia mencatat kenaikan hingga paruh pertama 2017.