2016, Kredit Bermasalah BPR Capai 5,83 Persen

Keuangan
27/03/2017 13:14 WIB
Kredit Bermasalah (NPL) Bank Perkreditan Rakyat 2011-2016
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kredit bermasalah (NPL) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pada 2016 mencapai 5,83 persen. Angka ini  lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yakni 5,37 persen. Demikian pula secara nilai, NPL Bank Perkreditan Rakyat juga meningkat 18,58 persen menjadi Rp 4,76 triliun dari tahun sebelumnya hanya Rp 4,02 triliun. Melambatnya perekonomian domestik memicu turunnya daya beli masyarakat dan pada akhirnya berimbas terhadap kemampuan para debitur untuk membayar utangnya ke perbankan.

Meskipun mengalami peningkatan kredit bermasalah, tapi laba BPR pada 2016 justru justru tumbuh 36,15 persen menjadi Rp 1,76 triliun dari tahun sebelumnya Rp 1,29 triliun. Adapun total kredit BPR per Desember 2016 meningkat 9,19 persen menjadi Rp 81,68 triliun dari tahun sebelumnya Rp 74,8 triliun. Demikian pula dana pihak ketiga juga meningkat 12,58 persen menjadi Rp 75,73 triliun.

Rasio pinjaman terhadap deposit (LDR) BPR pada 2016 mencapai 76,42 persern turun dari tahun sebelumnya sebesar 77,81 persen. Sedangkan rasio kemampuan bank menghasilkan keutnungan terhadap aset (ROA) mencapai 2,59 persen, turun dari tahun sebelumnya 2,71 persen. Demikian pula rasio kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan terhadap ekuitas (ROE) pada 2017 juta turun menjadi 23,61 persen dari tahun sebelumnya sebesar 24,76 persen.

 

 

Data Populer
Lihat Semua