Belanja Kesehatan Indonesia terlihat rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara Asia. Menurut World Development Indicators, belanja kesehatan Indonesia pada 2014 hanya 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini di bawah rata-rata belanja negara-negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN), yakni 4,6 persen.
Belanja kesehatan Vietnam mencapai 7,1 persen dari PDB, tertinggi di ASEAN. Dikuti Thailand sebesar 6,5 persen dan Kamboja 5,7 persen. Sementara belanja kesehatan Indonesia berada di urutan 3 terendah dikawasan Asia Tenggara. Adapun belanja kesehatan Tiongkok sebesar 5,5 persen terhadap PDB dan India sebesar 4,7 persen.
Belanja kesehatan Indonesia masih berpotensi tumbuh. Forst and Sullivan memperkirakan belanja kesehatan Indonesia per kapita akan tumbuh menjadi US$ 237 pada 2018 dibandingkan dengan US$ 108 pada 2012. Tumbuhnya masyarakat kelas menengah dan program Jaminan Kesehatan Nasional akan pemicu kenaikan belanja kesehatan domestik.