2016, IHSG Masih Catat Kenaikan 10 Persen

Pasar
22/12/2016 19:03 WIB
Perubahan Indeks Harga Saham Gabungan 1992-2016
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada perdagangan 22 Desember 2016 ditutup di level 5.042,87 yang berarti masih mencatatkan kenaikan 9,79 persen dari posisi akhir 2015, yaitu 4.593. Harga-harga saham yang sudah cukup mahal dan sentimen negatif dari faktor eksternal membuat IHSG masih bertahan gagal menembul level 5.500.

Ekonomi domestik yang masih tumbuh sekitar 5 persen, turunnya suku bunga, serta terkendalinya inflasi mampu menopang optimisme investor berinvestasi di bursa saham Jakarta. IHSG bahkan sempat menyentuk level tertingginya di 5.472 pada 4 Oktober 2016 . Selain itu, stabilnya nilai tukar rupiah serta naiknya harga komoditas yang dimotori oleh harga minyak mentah yang bergerak hingga di atas US$ 50 membuat IHSG tetap bergerak di teritori positif.

Namun, pada tiga bulan dipenghujung 2016, bursa regional mengalami tekanan jual yang di awali terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat menggantikan Barrack Obama. Kebijakannya yang akan cenderung protektif dan akan mempengaruhi perekonomian global membuat para pengelola dana hengkang dari bursa. Ditambah lagi kenaikan suku bunga The Fed yang masih akan berlangsung hingga 2017 membuat investor lebih bersikap hati-hati untuk masuk ke bursa.

Data Populer
Lihat Semua