Pasar Obligasi Kembali Mengalami Tekanan

Pasar
15/11/2016 10:14 WIB
Naik/Turun Harga dan Yield Obligasi pada 14 November 2016
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Pada perdagangan 14 November 2016, harga-harga obligasi domestik kembali mengalami tekanan akibat masih adanya ketidakpastian di pasar finansial global. Kekhawatiran kebijakan Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump yang akan cenderung protektif serta rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) dalam sidang Dewan Gubernur pada Desember 2016 membuat harga obligasi Indonesia jatuh.

Indeks obligasi gabungan (ICBI) pada perdagangan 14 November 2016 kembali turun 2,1023 poin (1 persen) ke level 207,7442 dari posisi 11 November 2016. Indeks obligasi pemerintah (Total Return) turun 1,06 persen menjadi 204,7993. Demikian pula indeks obligasi korporasi (total Return) juga terkoreksi 0,59 persen menjadi 220,602.

Harga obligasi pemerintah lebih tajam turunnya dibandingkan dengan obligasi korporasi, sukuk pemerintah, maupun sukuk korporasi. Dengan turunnya harga maka imbal hasil (yield) obligasi domestik bergerak naik. Kepemilikan investor asing di Surat Utang Negara turun menjadi 43,48 persen pada 11 November 2016 dibandingkan posisi 4 November 2016, yakni 43,97 persen.

Data Populer
Lihat Semua