Produksi emas Indonesia terus menurun dalam 10 tahun terakhir. Catatan Divisi Pengawasan Usaha Operasi Produksi Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi 2015 diperkirakan hanya mencapai 46 ton turun dibanding produksi 2013 sebesar 56 ton. Angka produksi ini turun lebih dari 50 persen bila dibanding capaian sebelum 2010 yang bisa menembus 100 ton per tahun.
Meski terus menurun, emas masih dikategorikan sebagai komoditas mineral utama bersama nikel, bauksit, timah, perak dan kromium. Pemerintah bahkan mendorong agar industri berbasis mineral ini bisa memberikan nilai tambah di dalam negeri.
Menurut ESDM, konsumsi emas Indonesia setiap tahun ada pada kisaran 20-30 ton. Statistik konsumsi emas pernah dirilis untuk periode 2009-2012. Konsumsi dalam negeri tertinggi tercatat 33 ton pada 2009 dan terendah adalah 19 ton pada 2011.