PT Astra International Tbk pada 2015 mencatat laba bersih Rp 14,46 triliun menyusut 24,59 persen dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 19,18 triliun. Penurunan ini merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun sejak 2013. Melambatnya perekonomian domestik serta ketidakpasatian finansial global langsung berdampak terhadap kinerja perusahaan induk Kelompok Astra ini.
Jatuhnya harga komoditas perkebunan akibat lesunya permintaan membuat laba anak usahanya di sektor agribisnis turun paling tajam hingga 75 persen menjadi Rp 493 miliar dari tahun sebelumnya Rp 1,99 triliun. Dari enam sektor lini bisnis Grup Astra, hanya teknologi informasi yang berhasil mencatat laba.
Sektor otomotif masih menjadi penopang utama laba perusahaan, yakni Rp 8,49 triliun. Di posisi kedua, jasa keuangan menyumbang keuntungan Rp 4,75 triliun. Sektor alat berat dan pertambangan berada di urutan ketiga dengan memberi kontribusi laba Rp 3,26 triliun.