Jumlah kredit bermasalah (NPL) di Pulau Jawa mencapai Rp 96,6 triliun atau 2,96 persen dari total kredit yang dikucurkan senilai Rp 3,26 kuadriliun (Rp 3.259 ribu triliun). Jumlah NPL di enam Provinsi ini lebih tinggi dari NPL perbankan yang hanya mencapai 2,93 persen.
Menurut nilainya, kredit seret terbesar di Pulau Jawa tercatat di DKI Jakarta, yakni mencapai Rp 63,3 triliun atau sekitar 65,5 persen dari total NPL. Di urutan kedua, Jawa Barat dengan kredit seret sebesar Rp 12,9 triliun atau 13,39 persen dari NPL di Pulau Jawa, dan di urutan ketiga Jawa Timur dengan kredit bermasalah sebesar Rp 10,56 triliun atau sekitar 10,94 persen NPL di Jawa.
Total kredit perbankan per Desember 2016 mencapai Rp 4,38 kuadriliun dengan kredit macet mencapai 2,93 persen atau senilai Rp 128,14 triliun.