Aksi merger dan akuisisi (M&A) di Indonesia hingga 6 April 2017 mencapai US$ 2,1 miliar setara Rp 27,93 triliun dengan kurs Rp 13.300 per dolar Amerika Serikat. Angka ini meningkat 2,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun jumlah kesepakatan mencapai 56. Dari total tersebut, senilai US$ 334,1 miliar berstatus complete, US$ 707,5 pending, dan US$ 1 miliar proposed.
Berdasarkan data Bloomberg, rencana dan aksi M&A terbesar dicatat oleh PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG dengan nilai US$ 1 miliar atau setara Rp 13,3 triliun. Diurutan kedua, Waskita Toll Road dengan nilai US$ 261,9 juta, dan di posisi ketiga ruas Toll Road yang dilakukan oleh PT Astra International Tbk senilai US$ 192,8 juta.
Perusahaan-perusahaan yang menjadi target M&A berdasarkan sektornya terbesar berada di industri finansial mencapai US$ 1,2 miliar, diikuti konsumer (konstruksi) US$ 298,7 juta, industri US$ 267 juta, konsumer (barang dan jasa) US$ 163,3 juta, dan teknologi US$ 105,4 juta.