India Memimpin Kenaikan Bursa Asia

Pasar
31/03/2017 10:20 WIB
Kenaikan Bursa Asia Triwulan I 2017
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Bursa Mumbay, India memimpin kenaikan harga-harga saham di bursa Asia pada triwulan I 2017. Data Bloomberg menunjukkan bahwa indeks S&P BSE Sensex 30 sepanjang triwulan pertama 2017 mencatat kenaikan 15,19 persen. Ekonomi yang tumbuh di atas 7 persen menjadi salah satu pemicu kenaikan harga saham di bursa India. Di urutan kedua, indeks saham Kospi Seoul naik 13,67 persen dan di posisi ketiga indeks Straits Times Singapura mengalami kenaikan 12,8 persen.

Sementara indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia sepanjang triwulan I 2017 hanya tumbuh 5,67 persen ke level 5.596,84 hingga pukul 9:20 WIB pada 31 Maret 2017. Keluarnya laporan keuangan emiten per Desember 2016, aksi korporasi, serta masih masuknya dana asing membuat IHSG beberapa kali mencatat rekor tertinggi baru dan mencoba menembus level psikologis 6.000.

Dibandingkan dengan bursa Asia lainnya, kenaikan indeks saham bursa domestik memang tertinggal. Harga-harga saham bursa Jakarta yang sudah cukup mahal dan beberapa saham menyentuh level tertingginya membuat para investor tetap bersikap hati-hati dalam berburu saham. Rasio laba terhadap harga saham (PER) bursa Jakarta saat ini mencapai 26,74 kali. Angka ini lebih tinggi dari PER bursa utama Asia seperti  bursa Tokyo (22,32 kali), Hong Kong (13,36 kali), dan Singapura (13,11 kali). Investor harus waspada karena bursa domesik rawan aksi ambil untung seiring akan berakhirnya musim laporan keuangan dan indeks yang sudah berada di level tertingginya.

Data Populer
Lihat Semua