2015, Bauran Energi Terbarukan Turun 0,15 Persen

Utilitas
07/03/2017 18:06 WIB
Bauran Energi Baru Terbarukan 2010-2015
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Pada 2015, bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia mencapai 6,2 persen. Angka ini turun tipis dibanding tahun sebelumnya. Namun, secara kumulatif, sejak 2010 penggunaan energi baru terbarukan ini mengalami kenaikan rata-rata 0,36 persen setiap tahunnya. Pengembangan EBT ini difokuskan pada pembangunan pembangkit listrik tenaga air, tenaga panas bumi, tenaga surya dan mikro hidro, serta pembangkit listrik tenaga Bioenergi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) terus melakukan berbagai upaya dalam mengembangkan energi terbarukan. Sebab, pemerintah menargetkan bauran energi terbarukan mencapai 23 persen pada 2025.

Lesunya pemanfaatan EBT sebagai sumber energi listrik di dalam negeri lantaran produksi listrik yang dihasilkan lewat pembangkit berbasis EBT terbilang mahal. Pemerintah juga berinisiatif dengan memberikan subsidi EBT dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar Rp 1,3 triliun. Subsidi ini diperlukan karena harga EBT saat ini masih relatif mahal dibanding energi fosil.

Data Populer
Lihat Semua