Cadangan devisa Indonesia pada Oktober 2016 turun US$ 634 juta atau setara Rp 8,27 triliun dengan kurs Rp 13.051 per dolar Amerika Serikat menjadi US$ 115,04 miliar dari bulan sebelumnya US$ 115,671 miliar. Penurunan ini merupakan yang pertama kalinya sejak Mei 2016. Namun, jika dibandingkan posisi Januari 2016, cadangan devisa Indonesia meningkat 12,7 persen.
Keluarnya dana asing dari pasar modal serta menurunnya kinerja ekspor membuat cadangan devisa menyusut. Turunnya cadangan devisa tidak banyak berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya, menurut Bank Indonesia, cadangan devisa tersebut masih cukup untuk membiayai 8,8 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan membayar utang luar negeri pemerintah.